Seperti yang sudah kita ketahui bersama, kompetisi English Premier League (EPL), boleh dikatakan sebagai liga nomer wahid sejagat raya. Dalam beberapa tahun belakangan, puluhan pemain top dunia berdatangan ke tanah Inggris untuk merasakan tensi tinggi direct football khas Inggris. Sebut saja Didier Drogba (Pantai Gading), Patrice Evra (Perancis), Michael Ballack (Jerman), Carlos Tevez (Argentina), Fernando Torres (Spanyol), maupun kiper Petr Cech (Ceska), sedang merasakan atmosfer sepak bola cepat. Taburan bintang-bintang di tanah Inggris membuat mata sponsor melirik tajam untuk menggarap lahan bisnis mereka di tanah Britania.
Tapi di balik ke-glamor-an liga Inggris, sepakbola Inggris sempat memiliki satu problematika yang saat itu cukup memprihatinkan. Semasa ditangani Steve McClaren, Inggris seperti berubah menjadi macan ompong. Dua kali dipecundangi Kroasia, sang musuh bebuyutan, pada laga kualifikasi Euro 2008, yang kemudian menjadi petaka Inggris dengan gagal berpartisipasi di putaran final Euro 2008 di Swiss-Austria.
Masa kelam sepertinya telah berakhir seiring datangnya sang Italiano, Fabio Capello. Sang macan kembali menemukan taringnya. Inggris meraup sembilan kemenangan dalam sepuluh laga pada babak kualifikasi Piala Dunia 2010. bahkan dengan delapan kemenangan di laga awal. Bergabung bersama Amerika Serikat, Aljazair, dan Slovenia di Grup C, Inggris jelas sangat diunggulkan. Dengan kelihaian Don Fabio meramu kekuatan matang semacam Lampard, Ferdinand, Heskey, hingga Beckham, serta diimbangi tenaga segar dari para pemain muda seperti Theo Walcott, Aaron Lennon dan Wayne Rooney, nampaknya Inggris adalah salah satu unggulan terkuat dalam meraih trofi Piala Dunia mereka yang kedua setelah jeda 34 tahun silam.
M.A Rianto
24/02/10