
Jujur saya bukan fans berat dari genre easycore/happy hardcore yang dimainkan Four Year Strong (FYS). Tapi semenjak mendengar album terdahulu mereka 'Rise Or Die Trying', perhatian saya seolah-olah tertarik dengan band asal Worcester, Massachusetts ini. Semenjak suksesnya album tadi,diikuti oleh cover album mereka 'Explains it All', saya berpikir FYS telah 'habis',saya beranggapan FYS terlalu boros dalam materi lagu di album 'Rise Or Die Trying'. Tapi saya mesti menarik kata-kata saya sebelumnya selepas mendengarkan album teranyar mereka 'Enemy Of The World'
Berada dibawah bendera Universal Motown Records, album FYS kali ini benar-benar menendang telinga saya. Dibuka dengan Single andalan mereka 'It Must Really Suck to Be Four Year Strong Right Now', duet gitaris Dan O'Connor dan Alan Day sukses mengemulsi lagu ini dengan riff-riff berat yang mereka mainkan, gebukan drum Jake Massucco seakan menjadi tendangan selamat datang di album terbaik yang pernah dihasilkan grup ini.
Lanjut di track ketiga,lagu yang cukup nempel di kuping saya, Wasting Time (Eternal Summer). Di lagu ini terlihat jelas Dan dkk. menjelajahi 'wilayah' baru yang jarang mereka mainkan. Tetap dengan dentuman double pedal,namun kali ini distorsi yang dihasilkan dari gitar Dan dan Alan tidak seberat di lagu-lagu lain, tetap kencang namun lebih santai. di bagian akhir juga terdapat beberapa bait yang potensial menjadi koor penonton ketika kelak dibawakan secara live.
track ke-5,What The Hell Is A Gigawatt,seolah-olah mengembalikan kita kepada era 'Rise Or Die Trying'. Sahutan vokal Alan serta Dan kembali 'mewarnai' lagu ini. Jika boleh diambil kesimpulan,inilah benang merah dari album 'Enenmy of The World'. Growling,distorsi ringan,sabetan riff-riff berat,tonjokkan double pedal,serta interlude yang diisi permainan khas hardcore lengkap disini. Dan inilah lagu yang membawa kejayaan para individu di moshpit.
Yang dapat saya tangkap, album ini jauh lebih keras dibanding album terdahulu. FYS mencoba mengeluarkan attitude mereka. Berbeda jauh daripada aliran pop-punk yang mereka pakai sebagai 'akses masuk' ke industri musik dunia pada album EP mereka (It's Our Time). Jika anda ingin sesekali menendang kuping anda,membangunkan otak anda dari kebosanan aroma musik Indonesia,album ini salah satu jawabannya.
CHEERS!!!

Ditulis oleh:
M.A RIANTO
15/04/10
0 komentar:
Post a Comment