Enjoy!
Thursday, January 1, 2015
Bali Trip 2014
Enjoy!
Diposkan oleh
adi
di
6:33 PM
0
komentar
Email ThisBlogThis!Share to XShare to FacebookShare to Pinterest
Tuesday, February 4, 2014
Top Wrestling Matches of 2014 (Updated)
1. Daniel Bryan vs Bray Wyatt
Event: WWE Royal Rumble 2014
Date : January 26
2. Randy Orton vs Daniel Bryan
Event : WWE Monday Night RAW
Date : February 3
2. Antonio Cesaro vs John Cena
Event : WWE Monday Night RAW
Date : February 17
Diposkan oleh
adi
di
9:21 AM
0
komentar
Email ThisBlogThis!Share to XShare to FacebookShare to Pinterest
Monday, July 30, 2012
The A-List: Brazil vs Belarus (London 2012)
Hello lads and lasses,
Selamat dating di “The A List: Listing The Good
and The Bad From a Match” (I’m glad,
this article now have a tagline). Kali ini pertandingan yang akan saya bahas
adalah partai penyisihan grup C antara Brazil melawan Belarus. Pertandingan
terbaik di Olimpiade 2012 hingga saat ini.
Untuk
yang baru pertama kali membaca artikel ini, instead menjelaskan detil pertandingan, saya lebih
akan membuat list kejadian/hal/peristiwa/pemain yang ada di
pertandingan. Kategorinya dibagi dua: Thumbs Up dan Thumbs Down, yes,
dari nama kategorinya juga sudah ketauan, ada peristiwa/kejadian/pemain/
apa pun yang menurut saya bagus dan ada yang menurut saya buruk.
Gol
Cepat Renan Bressan
Gol cepat Renan Bressan ketika laga belum
genap 10 menit membuka segala kemungkinan. Mulai dari bagaimana Brazil merespon
gol ini, hingga apa yang akan dilakukan tim kecil sekelas Belarusia untuk
mempertahankan keunggulan. Nyatanya, Brazil dalam tempo singkat, mampu
menyamakan kedudukan lewat Pato dengan skema yang nyaris sama dengan gol
Bressan. Praktis, 45 menit babak pertama berlangsung seru. Coba bayangkan jika
Brazil yang mencetak gol cepat, mungkin Belarusia langsung angkat bendera
putih.
Brazil
2014
Melihat skuad yang ada, sekaligus pelatih
yang menukangi tim Samba muda ini, tidak terlalu berlebihan jika menyebut
inilah tim nasional Brazil untuk Piala Dunia 2014 di Brazil. Untuk skill
individu, tidak usah diperdebatkan, seabrek pemain berlabel wonderkids hadir di
tim ini, sebut saja Neymar, Henrique Ganso, Lucas Moura, Oscar, hingga Leandro
Damiao. Tim ini benar-benar diproyeksikan untuk event akbar di tahun 2014.
Dengan 2 tahun tersisa, tim ini harus meningkatkan level kompetitif mereka, dan
ajang Olimpiade 2012 ini adalah momen yang tepat. Perlu diingat, dengan status
tuan rumah, Brazil tidak akan mengikuti kualifikasi Piala Dunia 2014. Satu poin
yang bisa membuat level kompetitif mereka kalah dengan 31 negara lainnya.
Aleksandr
Gutor
Jika bukan karena dia, Pato mungkin sudah
mencetak hat-trick, Neymar mencetak 2 gol dari free-kick, dan Belarusia pulang
dengan malu yang teramat sangat. Tapi, karena kiper asal BATE Borisov iniliah
yang membuat Belarusia tidak harus menanggung malu yang berlebih. Melihat
performanya, BATE Borisov adalah klub yang terlalu kecil buat kiper plontos ini.
Neymar
THIS BOY IS A ONE SICK SON OF A B*TCH! END
OF STORY.
Thiago
Silva is overrated
Entah mengapa, PSG mau membayar puluhan
juta dollar untuk Thiago Silva. Don’t get me wrong, Thiago pemain yang bagus,
tapi performa dia semalam, jauh dibawah harga yang dikeluarkan PSG. Menarik
unuk disimak kiprah dia semusim kedepan. Terlebih ia melewatka jadwal pramusim
bersama klub asal Paris itu.
Disorganisasi
Terlihat bagaimana lemahnya mental pemain
Belarusia. Usai diberondong gol free-kick Neymar, organisasi lini per lini
Belarusia mulai berantakan, berbeda dengan apa yang mereka lakukan di babak
pertama. Mau bukti? Cukup lihat gol ketiga Brazil.
Neymar
is still a Brazilian
Walaupun “THIS BOY IS A ONE SICK SON OF A B*TCH! END OF STORY.”, Neymar
tetaplah seorang pemain asli Brazil: diving, show-off, diving, show-off, score,
diving, show-off. Tidak heran dengan rumor yang menyebut Neymar akan bergabung
dengan Barcelona usai Olimpiade ini. #SARCASM.
Matchday 2 bisa dibilang highest point di
Olimpiade 2012, abang sepakbola, banyak kejadian ‘unik’:
- Spanyol, sang juara Eropa 2012, pulang lebih awal setelah kalah dari…….HONDURAS!
- Jepang lolos ke perempat final.
- Ryan Giggs menjadi pencetak gol tertua dalam sejarah olimpiade.
- Uruguay, yang diperkuat Cavani dan Suarez, dihajar Senegal 2-0 yang hanya bermain dengan 10 orang.
- Giovani Dos Santos masih dipanggil tim nasional Meksiko, bahkan masih bisa mencetak 2 gol. #SARCASM.
That’s it folks. Review pertandingan
berikutnya adalah Uruguay vs Great Britain. Big match. Dua-duanya masih
berpeluang lolos, walaupun Team GB Cuma butuh 1 poin untuk lolos. Banyak pemain
bintang di kedua tim. Ryan Giggs, Bellamy, Cleverley, Ramsey di Team GB,
melawan Suarez, Cavani, Coates serta Gaston Rodriguez di Uruguay.
Apakah Luis Suarez akan menjabat tangan
Ryan Giggs dan/atau Tom Cleverley? Atau malah Suarez akan membuat cerita baru
dengan bek lainnya, Micah Richards? Who knows. #SARCASM. #HUGESARCASM
Cheers.
*credit where credit's due:
Andrew Johnson (@TheAEJohnson)
Diposkan oleh
adi
di
7:25 AM
0
komentar
Email ThisBlogThis!Share to XShare to FacebookShare to Pinterest
Friday, July 27, 2012
The A-List: Spain vs Japan (London 2012)
Halo,
Untuk mengisi waktu luang, sekalian ngabuburit, tiba-tiba terlintas ide untuk membuat review pertandingan-pertandingan sepakbola di ajang Olimpiade ini. Tapi kali ini, formatnya berbeda. Instead menjelaskan detil pertandingan, saya lebih memilih untuk membuat list kejadian/hal/peristiwa/pemain yang ada di pertandingan. Kategorinya dibagi dua: Thumbs Up dan Thumbs Down, yes, dari nama kategorinya juga sudah ketauan, ada peristiwa/kejadian/pemain/ apa pun yang menurut saya bagus dan ada yang menurut saya buruk.
Ini baru artikel pertama, jad mohon dimaklumi jika ada kekurangan. Kedepannya saya akan merivew beberapa pertandingan di fase grup, beberapa pertandingan di perempat final, 2 pertandingan di semifinal dan pastinya pertandingan final.
Here we go !
Efektivitas
Pada babak pertama,
statistik menunjukkan penguasaan bola yang jomplang antara Spanyol dan Jepang.Tapi,
Jepang lebih efektif dalam membangun serangan.Tercatat dengan hanya 33% penguasaan
bola, Jepang mampu membuat 2 shot on goal, salah satunya malah berbuah gol dari Yuki
Otsu. Sementara Spanyol, dari 67% penguasaan bola, hanya mampu membuat 1 shot on
target tanp aada bola yang bersarang di gawang lawan.
Transisi
Ketika diserang,
Jepang dengan cepat membuat 3 lapis pertahanan di zona mereka sendiri.Sementara ketika balik menyerang,
Jepang mengandalkan satu-dua sentuhan dalam pergerakannya.Transisi yang
luar biasa menunjukkan betapa sudah matangnya tim Samurai Biru ini
Ball Possession Without
Tiki-Taka
Akhirnya kita disajikan
‘sisi lain’ dari permainan tim dari Semenanjung Iberia ini. Statistik menunjukkan penguasaan
bola 65% berbanding 35% untuk keunggulan Spanyol selama 2x45 menit. Salah
satu kemajuan (atau malah kemunduran) tim Matador terlihat dari ‘hilangnya’
sentuhan tiki-taka yang selama ini menjadi ciri khas timnas senior mereka.Spanyol lebih mengandalkan kecepatan dan kelincahan pemainnya ketimbang memainkan bola
ketika mencob amembongkar pertahanan lawan.
Counter Attack
Seperti dibahas di
poin nomer 2,
Jepang lebih banyak mengandalkan satu-dua sentuhan ketika membangun serangan. Gol Yuki
Otsu di menit 34 juga berawal dari skema serangan balik,
sebelum berbuah menjadi tendangan sudut yang kemudian berhasil dikonversi menjadi gol.
David De Gea
Diantara buruknya rapor pemain barisan belakang timnasSpanyol,
Javi Martinez dkk.patut bersyukur dengan kehadiran kiper David De Gea.
Pengalaman bermain di level kompetisi teratas di dua liga top eropa menjadi alasan
mengapa De Gea berhasil mengamankan jala Spanyol dari lebih banyak gol yang masuk
La Fury-A Azul
Bermain dengan kostum biru muda,
malah membuat para pemain Spanyol memerah emosinya.Inigo Martinez
menjadi bukti sahih bahwa emosi yang ditunjukkan tim ini berbuah menjadi malapetaka.
Kartu merah yang diterimanya,
praktis menjadi titik balik Jepang dalam mengontrol jalannya pertandingan, lebih jauh,
mengontrol emosi para pemain Spanyol.Beberapa kali,
usaha pemain Jepang mempermainkan emosi tim Matador dengan membuang-buang waktu,
sering berbuah ‘manis’. Emosi yang sudah memuncak (plus defisit satu gol)
membuat permainan Spanyol berantakan.Disorganisasi antar lini terlihat jelas.Sehingga alur
bola menjadi tidak efektif.
Bek-bek Spanyol
Mungkin banyak yang
tidak menyangka bek-bek kelas dunia macam Javi Martinez atau Jordi Alba
bisa dengan mudah dieksploitasi sebuah tim nasional yang
prestasi tertingginya 'hanya' mampu menembus perdelapan final Piala Dunia. Tapi,
itulah kenyataannya. Mencoba memasukkan Oriol Romeu untuk menjadi pelapis sisi tengah di
bagian pertahanan juga terasa sia-sia.Untungnya,
lini depan Jepang belum fasih ketika harus mengonversi peluang-peluang emas, yang
sekaligus menuntun kita pada poin keempat……
“SHOULD HAVE BEEN 5-0!”
Demikian ucapan salah satu
pundit di Inggris.Melihat kesempatan yang dimiliki Jepang, kita mungkin bisa melihat skor
yang sama seperti final Piala Eropa awal bulan ini…… tentunya kali ini Juan Mata
dkk. ada di posisi tim kalah.
Lini depan Jepang masih canggung ketika harus menyelesaikan peluang emas. Bahkan,
Hiroshi Kiyotake memiliki 2 kali kesempatan mencetak gol di babak kedua yang
ia hamburkan begitu saja. Buruk bagi Jepang, keberuntungan bagi Spanyol.
Mata-Sentris
Entah bagus atau tidak,
punggawa muda Spanyol nampaknya sangat bergantung pada eks gelandang Valencia
ini.Setiap kali ada kesempatan menyerang, bola selalu dialirkan ke Juan
Mata. Sialnya, setelah Mata mendapat bola, tidak ada pemain lain yang
bersiap melanjutkan alur serangan. Mungkin hanya Jordi Alba yang
sesekali merangsek naik membantu alur serangan Spanyol. Walhasil, Mata yang
bekerja keras mengontrol lini tengah harus kecewa karena tidak didukung oleh rekan-rekan
yang selevel.
That's it folks. Selanjutnya mungkin ada review dari pertandingan para tim unggulan, macam Britania Raya, Brazil, dan Uruguay.
That's it folks. Selanjutnya mungkin ada review dari pertandingan para tim unggulan, macam Britania Raya, Brazil, dan Uruguay.
Cheers...
*credit where credit's due:
Diposkan oleh
adi
di
7:50 AM
0
komentar
Email ThisBlogThis!Share to XShare to FacebookShare to Pinterest
Wednesday, June 6, 2012
Euro 2012 Preview: Group B
Grup B bisa dikatakan grup paling lengkap.
Dihuni oleh tiga mantan juara eropa, serta satu finalis Euro 2004, menjadikan
Grup B sebagai grup neraka di Euro 2012 ini. Diatas kertas, kekuatan Jerman dan
Belanda masih belum mampu disaingi oleh Portugal dan Denmark, apalagi berkaca
pada prestasi dua tim ini pada perhelatan Piala Dunia 2010 lalu. Jerman kala
itu, menjadi juara tiga, sedangkan Belanda finis sebagai runner up usai
ditundukkan Xavi cs. Tapi, jangan salah, Portugal punya pemain terbaik dunia, Cristiano
Ronaldo. Sementara, tim dinamit Denmark siap meledak lagi seperti pada Euro
1992 silam.
BELANDA
Berbekal materi pemain yang nyaris sama ketika
berhasil mencapai final Piala Dunia 2010, Belanda kali ini menjadi salah satu
tim teratas yang difaforitkan merebut trophy Henry Delauney tahun ini. Pelatih
Bert van Marwijk nampaknya tahu betul istilah ‘Don’t change the winning team’.
Pemain-pemain gaek seperti Wilfred Bouma, John Heitinga, Joris Mathijsen,
sampai Mark van Bommel, masih menjadi andalan tim Oranye. Belum lagi
pemain-pemain yang sedang memasuki usia emas macam Wesley Sneijder, Rafael Van
der Vaart, Arjen Robben, Nigel De Jong, serta Robin Van Persie.
Nama terakhir pantas mendapatkan perhatian
lebih bagi pencinta sepakbola di Euro kali ini. Menjadi top-skorer di Liga
Inggris,ditambah gelar pemain terbaik liga Inggris musim 2011-2012 , RvP jelas
sedang menjalani era terbaik sepanjang karier profesionalnya. Belum lagi calon
tandemnya di lini depan, Klaas Jan Huntelaar juga baru saja menyandang pencetak
gol terbanyak di Bundesliga. Menarik untuk ditunggu bagaimana kiprah dua bomber
eksplosif ini melanjutkan ketajaman mereka di panggung Euro 2012. Tapi, juga
menarik untuk menunggu apakah van Marwijk akan merelakan formasi 4-2-3-1
andalannya demi menempatkan dua penyerang sekaligus di Euro 2012 nanti.
Buah strategi van Marwijk, yang mulai
meninggalkan tipikal permainan total football ala timnas Belanda terdahulu,
mulai terasa. Penampilan impresif di Piala Dunia 2010, serta mengemas 9
kemenangan dari 10 pertandingan dalam babak kualifikasi Euro 2012, termasuk
kala menghancurkan tim lemah San Marino
11-0, adalah ‘kado’ yang setimpal bagi kerja keras arsitek yang
meneruskan tongkat estafet kepelatihan timnas dari tangan Marco van Basten
sejak 2008 ini.
PORTUGAL
Beberapa pengamat membandingkan komposisi tim Portugal
di turnamen kali ini dengan tim ketika mereka mencapai final Euro di edisi 2004.
Hasilnya? Tentu saja tim Seleccao kali ini masih kalah kelas dengan tim
generasi emas Portugal pada 2004. Portugal kala itu diisi materi pemain kelas
satu seperti, Luis Figo, Rui Costa, Ricardo Carvalho, Deco de Souza, serta
Cristiano Ronaldo, yang kala itu sedang memasuki tahun keduanya di Manchester United.
Suka atau tidak, kini, satu-satunya primadona
bagi tim Portugal adalah seorang Cristiano Ronaldo. Sosok sentral yang kini
berkarir di Real Madrid ini bahkan bisa diciutkan sebagai orang yang paling
diwaspadai kontestan lain. Tanpa bermaksud merendahkan, perjalanan ke Euro
2012, bagi Portugal dilalui dengan susah payah. Berada di posisi dua di babak
kualifikasi di bawah Denmark, Seleccao harus menjalani partai play-off melawan
Bosnia. Beruntung CR7 ce-es unggul agregat gol 6-0. Tapi awan kelam masih
menyelimuti Portugal kala menjalani beberapa pertandingan uji coba jelang
perhelatan akbar benua biru. Yang paling anyar, tentu saja tunduk dari tim
non-kontestan Euro 2012, Turki dengan skor 1-3 di Estadio Da Luz.
Sebenarnya kedalaman skuad asuhan Paul Bento
ini sudah diatas rata-rata. Di posisi bertahan ada duo Madrid Fabio Coentrao
serta Pepe. Sementara di sector gelandang nama Raul Meireles (Chelsea) serta
Joao Moutinho (FC Porto) juga patut disegani. Di lini penyerangan, Cristiano
Ronaldo dan Nani (Manchester United) akan menopang ujung tombak Helder Postiga
(Real Zaragoza). Filosofi ofensif 4-3-3
yang diterapkan Paulo Bento, seharusnya akan berbuah manis melihat materi
pemain yang dimilikinya. Tapi, apa daya, bergabung bersama tiga tim berbahaya di
grup B, disertai serangkaian uji coba yang belum menunjukkan hasil positif, tim
ini agaknya harus sedikit bekerja ekstra keras jika ingin bertahan di
Polandia-Ukraina lebih lama lagi.
JERMAN
Tim spesialis turnamen, itulah julukan yang
melekat di tim nasional Jerman dalam dua dekade terakhir. Selalu terseok-seok
di babak kualifikasi atau pertandingan persahabatan, Jerman selalu menunjukkan
taringnya ketika berada di turnamen besar macam Piala Eropa atau Piala Dunia. Euro
2012 kembali menjadi ajang pembuktian bagi tim yang sudah menggondol 3 trophy
Piala Eropa ini.
Membawa skuad dengan rataan usia termuda (24,1
tahun), pelatih Joachim Loew pantas percaya diri untuk bisa bersaing di Euro
kali ini. Kesegaran pemain muda seperti Thomas Mueller (Bayern Munich), Mesut
Oezil (Real Madrid), Mario Goetze (Borussia Dortmund), serta Toni Kroos (Bayern
Munich), dipercaya bisa membawa spirit di skuad Jerman kali ini. Namun, Loew
tidak begitu saja melepas pemain mudanya berlaga di lapangan hijau, masih ada materi
pemain senior seperti Philipp Lahm (Bayern Munich), Per Mertesacker (Arsenal),
Lukas Podolski (FC Koeln), serta Miroslav Klose (SS Lazio) yang siap menjadikan
pengalaman mereka di pentas internasional sebagai nilai plus yang dipadukan
dengan semangat para young guns bagi kejayaan Der Panzer. Praktis hanya Arne Friedrich
andalan utam tim nasional Jerman di Piala Dunia lalu yang tidak dibawa Loew ke
Polandia-Ukraina kali ini. Posisi Friedrich bisa digantikan oleh bek tengah yang
lebih muda seperti Holger Badstuber
(Bayern Munich) atau Mats Hummels (Borussia Dortmund).
Target juara seperti menjadi harga mati bagi
finalis Piala Eropa 4 tahun silam. Berkaca pada apa yang terjadi di Piala
Dunia, penampilan impresif tim Bavaria bisa berlanjut di Euro 2012 kali ini.
DENMARK
Tidak ada yang lupa peristiwa di tahun 1992. Kala
itu, Denmark datang sebagai tim pengganti dari tim nasional Yugoslavia yang
negerinya sedang dilanda perang. Namun apa yang terjadi? Denmark menjadi
kampiun usai mengalahkan Jerman di laga final. 20 tahun kemudian, The Dynamites
kembali mencoba meledak lagi di Polandia-Ukraina. Absen di edisi 4 tahun lalu, tim
nasional Denmark kala itu mengaku fokus untuk lolos ke Piala Dunia 2010. Mereka
berhasil lolos. Kini, targetnya hanya tertuju pada Piala Eropa 2012. Datang sebagai juara grup di
babak kualifikasi, Denmark seharusnya tidak memiliki sesatu yang harus
ditakuti.
Materinya tidak bisa dianggap remeh, ada nama
Daniel Agger (Liverpool), Simon Kjaer (AS Roma), Thomas Sorensen (Stoke City),
serta sang bintang Nicklas Bendtner (Arsenal). Didukung pula oleh pemai senior sekelas Dennis Rommedahl (Brondby),
dan wonderkid Christian Eriksen (Ajax Amsterdam), menjadikan tim besutan Morten
Olsen ini.
Mungkin untuk mencapai perempat final, butuh
sebuah keajaiban bagi Denmark, namun setidaknya ada modal berharga bagi
Bendtner dkk. Mereka pernah mengalahkan Portugal di babak kualifikasi. Sedikit banyak,
Morten Olsen sudah memahami karakter
bermain tim yang satu ini. Well, nampaknya Denmark masih harus menunggu
lama lagi untuk setidaknya membuat kejutan seperti pada tahun 1992 silam.
Prediksi
Tim yang layak lolos: Belanda dan Jerman
Tim yang akan lolos: Belanda dan Jerman
adi r. (06/06/12)
Diposkan oleh
adi
di
8:40 AM
0
komentar
Email ThisBlogThis!Share to XShare to FacebookShare to Pinterest
Monday, June 4, 2012
Euro 2012 Preview: Group A
Setelah 6 bulan lebih gak ngeblog, akhirnya terpanggil juga buat ngeblog di momen yang pas, Euro 2012.
Kali ini saya akan coba bahas satu persatu dari 4 grup yang ada di Euro 2012, yang pertama dari Grup A. Oh iya, sebelumnya di Euro sekarang ini saya mendukung Belanda, alasannya jelas karena skuadnya sudah matang, dan tidak banyak perbedaan dari tim di World Cup 2010 kemarin. Tapi, ada potensi tim-tim 'kelas dua' macam Portugal, Kroasia, Swedia bisa menjadi kampiun di Euro kali ini.
Secara kasar, orang boleh berpendapat bahwa Grup B adalah grup maut, namun ada baiknya mempertimbangkan Grup A sebagai grup paling kompetitif di Euro 2012. Kekuatan keempat kontestan nyaris merata, tidak ada tim superior di grup yang dihuni oleh Polandia, Yunani, Russia, dan Republik Ceska ini.
POLANDIA
Jujur, langkah Polandia sebagai tuan rumah jauh lebih mudah dibandingkan dengan tuan rumah tetangga mereka, Ukraina. Polandia berada di Grup A, satu-satunya grup yang tidak memiliki kontestan berperingkat 10 besar FIFA. Namun, jangan salah, justru persaingan di Grup A merupakan persaingan paling alot di fase grup turnamen kali ini. Sebagai tuan rumah, Polandia sudah punya nilai plus, yaitu dukungan penuh publik tuan rumah.
Tim berjuluk The White Eagles ini juga punya skuad yang solid. Trio Dortmund Piszczek-Błaszczykowski-Lewandowski pasti bakal jadi tumpuan utama tim berperingkat 65 FIFA ini. Nama terakhir diyakini akan berbicara banyak di Euro 2012. Status sebagai pemain terbaik Bundesliga musim 2011/2012, top skor DFB-Pokal 2012, serta membawa Borussia Dortmund memenangi gelar ganda di musim terakhir adalah bukti bahwa pemain berusia 23 tahun ini patut diwaspadai oleh tim lawan. Kehilangan kiper Arsenal Lukasz Fabianski nampaknya juga bukan masalah bagi tim asuhan Francizek Smuda ini. 1 pemain arsenal lainnya, Wojciech Szczęsny siap menjaga mistar Polandia.
Satu-satunya pertanyaan besar di tim ini ialah mengenai seberapa kompetitif-kah Polandia. Masuk ke Euro 2012, praktis Polandia tidak perlu repot-repot bertarung di babak kualifikasi. Namun, inilah masalahnya. Banyak kalangan berpendapat tim ini belum teruji benar ketika memasuki sebuah turnamen, apalagi turnamen sebesar Euro 2012 ini. Daya saing dan jam terbang di tim ini juga masih mengundang keraguan. Belum lagi, kekecewaan yang ditimbulkan duo tuan rumah, Swiss-Austria, empat tahun lalu sedikit banyak juga akan mengantui tim Putih-Merah ini.
YUNANI
Tim Seribu Dewa, begitulah mereka dijuluki. Tahun 2004 di Portugal, 23 dewa berhasil menguasai daratan Eropa dengan menahbiskan diri mereka sebagai kampiun Euro 2004. Kini, 8 tahun kemudian, para dewa-dewa tadi sudah tergantikan dengan dewa-dewa muda. Pertanyaannya, apakah mereka bisa menyamai prestasi 'leluhur' mereka?
Jawabannya 'sangat sulit' jika tidak ingin dibilang mustahil. Praktis, hanya Giorgios Karagounis, Kostas Katsouranis, serta Kostas Chalkias yang merupakan sisa-sisa kejayaan 8 tahun silam di skuad Euro 2012 ini. Masih ada nama-nama besar seperti Giorgios Samaras, Theofanis Gekas, atau Sotiris Ninis. Namun, deretan nama tadi dirasa belum cukup untuk setidaknya menyamai kualitas skuad di 2004. Entah ada yang salah dalam regenerasi di tubuh Yunani atau memang ini bukan generasi emas dari tim berjuluk Ethniki ini.
Masalah tidak berhenti sampai di situ saja. Sepeninggal pelatih jenius asal Jerman, Otto Rehhagel, Yunani seperti kehilangan nakhodanya. Pelatih anyar Fernando Santos bahkan disebut-sebut menerapkan strategi yang tidak sesuai dengan tipikal gaya bermain anak-anak Yunani.
Jadi, bukan suatu kesalahan apabila Yunani hanya dicap sebagaitim penggembira saja di Euro kali ini.
RUSSIA
2008 mereka pulang sebagai tim kejutan, lolos dari fase grup, hingga melangkah hingga semifinal setelah menggasak tim kuat Belanda. Peristiwa inilah yang melambungkan beberapa pilar tim Sbornaya ini. Nama-nama seperti Andrei Arshavin, Roman Pavlyuchenko, sampai Yuri Zhirkov laku keras menjadi incaran klub-klub top Eropa pada masa itu.
4 tahun berselang, tim Russia tidak banyak perubahan dari segi konten pemain, masih ada tiga nama diatas, ditambah lagi dengan bintang-bintang baru mereka macam Alan Dzagoev, Pavel Porebnyak, serta wonderkid Aleksandr Kokorin. Namun, yang membuat beda adalah kualitas bintang-bintang mereka. Arshavin harus rela tersisih di Arsenal hingga kembali ke klub lamanya, Zenit St, Petersburg, sementara Roman Pavlyuchenko, harus angkat koper dari Spurs menuju Lokomotiv Moscow. Pun begitu dengan Yuri Zhirkov, terbuang dari Chelsea, ia memutuskan hijrah ke klub kaya raya Anzhi Makhachkala.
Di bangku pelatih, orang Belanda Guus Hiddink digantikan oleh orang Belanda lainnya, Dick Advocaat. Dick masih memainkan cara lama warisan Hiddink dengan sepakbola kolektifnya. Rasanya dengan materi pemain yang tidak banyak berubah, meskipun beberapa sudah mulai menurun kualitasnya, Russia pantas untuk melaju lebih jauh, setidaknya untuk lolos ke fase perempat final
REPUBLIK CESKA
Mungkin ini adalah tim yang memiliki regenerasi paling bagus dibandingkan ketiga tim lainnya. Meskipun masih mengandalkan pemain uzur macam Petr Cech, Tomas Rosicky, serta Milan Baros, Ceska punya pemain-pemain muda yang mulai naik ke permukaan seperti Thomas Necid, Vaclav Pilar, serta Michal Kadlec.
Tidak pernah absen sejak Euro 1996, tim berjuluk Locomotiv ini tahu betul apa yang harus dilakukan di turnamen ini. Gagal total di edisi Euro sebelumnya para fans berharap hal ini bisa menjadi pelecut tim asuhan Michal Bilek ini.
Menarik untuk ditunggu bagaimana duet tua-muda Milan Baros-Tomas Necid yang disokong oleh gelandang kreatif Tomas Rosicky membawa tim ini mengarungi turnamen empat tahunan ini. Bersama Russia, Petr Cech dkk. akan menjadi pesaing terkuat di grup A
Prediksi
Tim yang layak lolos: Russia dan Polandia
Tim yang akan lolos: Russia dan Republik Ceska
adi r. (04/06/12)
Secara kasar, orang boleh berpendapat bahwa Grup B adalah grup maut, namun ada baiknya mempertimbangkan Grup A sebagai grup paling kompetitif di Euro 2012. Kekuatan keempat kontestan nyaris merata, tidak ada tim superior di grup yang dihuni oleh Polandia, Yunani, Russia, dan Republik Ceska ini.
POLANDIA
Jujur, langkah Polandia sebagai tuan rumah jauh lebih mudah dibandingkan dengan tuan rumah tetangga mereka, Ukraina. Polandia berada di Grup A, satu-satunya grup yang tidak memiliki kontestan berperingkat 10 besar FIFA. Namun, jangan salah, justru persaingan di Grup A merupakan persaingan paling alot di fase grup turnamen kali ini. Sebagai tuan rumah, Polandia sudah punya nilai plus, yaitu dukungan penuh publik tuan rumah.
Tim berjuluk The White Eagles ini juga punya skuad yang solid. Trio Dortmund Piszczek-Błaszczykowski-Lewandowski pasti bakal jadi tumpuan utama tim berperingkat 65 FIFA ini. Nama terakhir diyakini akan berbicara banyak di Euro 2012. Status sebagai pemain terbaik Bundesliga musim 2011/2012, top skor DFB-Pokal 2012, serta membawa Borussia Dortmund memenangi gelar ganda di musim terakhir adalah bukti bahwa pemain berusia 23 tahun ini patut diwaspadai oleh tim lawan. Kehilangan kiper Arsenal Lukasz Fabianski nampaknya juga bukan masalah bagi tim asuhan Francizek Smuda ini. 1 pemain arsenal lainnya, Wojciech Szczęsny siap menjaga mistar Polandia.
Satu-satunya pertanyaan besar di tim ini ialah mengenai seberapa kompetitif-kah Polandia. Masuk ke Euro 2012, praktis Polandia tidak perlu repot-repot bertarung di babak kualifikasi. Namun, inilah masalahnya. Banyak kalangan berpendapat tim ini belum teruji benar ketika memasuki sebuah turnamen, apalagi turnamen sebesar Euro 2012 ini. Daya saing dan jam terbang di tim ini juga masih mengundang keraguan. Belum lagi, kekecewaan yang ditimbulkan duo tuan rumah, Swiss-Austria, empat tahun lalu sedikit banyak juga akan mengantui tim Putih-Merah ini.
YUNANI
Tim Seribu Dewa, begitulah mereka dijuluki. Tahun 2004 di Portugal, 23 dewa berhasil menguasai daratan Eropa dengan menahbiskan diri mereka sebagai kampiun Euro 2004. Kini, 8 tahun kemudian, para dewa-dewa tadi sudah tergantikan dengan dewa-dewa muda. Pertanyaannya, apakah mereka bisa menyamai prestasi 'leluhur' mereka?
Jawabannya 'sangat sulit' jika tidak ingin dibilang mustahil. Praktis, hanya Giorgios Karagounis, Kostas Katsouranis, serta Kostas Chalkias yang merupakan sisa-sisa kejayaan 8 tahun silam di skuad Euro 2012 ini. Masih ada nama-nama besar seperti Giorgios Samaras, Theofanis Gekas, atau Sotiris Ninis. Namun, deretan nama tadi dirasa belum cukup untuk setidaknya menyamai kualitas skuad di 2004. Entah ada yang salah dalam regenerasi di tubuh Yunani atau memang ini bukan generasi emas dari tim berjuluk Ethniki ini.
Masalah tidak berhenti sampai di situ saja. Sepeninggal pelatih jenius asal Jerman, Otto Rehhagel, Yunani seperti kehilangan nakhodanya. Pelatih anyar Fernando Santos bahkan disebut-sebut menerapkan strategi yang tidak sesuai dengan tipikal gaya bermain anak-anak Yunani.
Jadi, bukan suatu kesalahan apabila Yunani hanya dicap sebagaitim penggembira saja di Euro kali ini.
RUSSIA
2008 mereka pulang sebagai tim kejutan, lolos dari fase grup, hingga melangkah hingga semifinal setelah menggasak tim kuat Belanda. Peristiwa inilah yang melambungkan beberapa pilar tim Sbornaya ini. Nama-nama seperti Andrei Arshavin, Roman Pavlyuchenko, sampai Yuri Zhirkov laku keras menjadi incaran klub-klub top Eropa pada masa itu.
4 tahun berselang, tim Russia tidak banyak perubahan dari segi konten pemain, masih ada tiga nama diatas, ditambah lagi dengan bintang-bintang baru mereka macam Alan Dzagoev, Pavel Porebnyak, serta wonderkid Aleksandr Kokorin. Namun, yang membuat beda adalah kualitas bintang-bintang mereka. Arshavin harus rela tersisih di Arsenal hingga kembali ke klub lamanya, Zenit St, Petersburg, sementara Roman Pavlyuchenko, harus angkat koper dari Spurs menuju Lokomotiv Moscow. Pun begitu dengan Yuri Zhirkov, terbuang dari Chelsea, ia memutuskan hijrah ke klub kaya raya Anzhi Makhachkala.
Di bangku pelatih, orang Belanda Guus Hiddink digantikan oleh orang Belanda lainnya, Dick Advocaat. Dick masih memainkan cara lama warisan Hiddink dengan sepakbola kolektifnya. Rasanya dengan materi pemain yang tidak banyak berubah, meskipun beberapa sudah mulai menurun kualitasnya, Russia pantas untuk melaju lebih jauh, setidaknya untuk lolos ke fase perempat final
REPUBLIK CESKA
Mungkin ini adalah tim yang memiliki regenerasi paling bagus dibandingkan ketiga tim lainnya. Meskipun masih mengandalkan pemain uzur macam Petr Cech, Tomas Rosicky, serta Milan Baros, Ceska punya pemain-pemain muda yang mulai naik ke permukaan seperti Thomas Necid, Vaclav Pilar, serta Michal Kadlec.
Tidak pernah absen sejak Euro 1996, tim berjuluk Locomotiv ini tahu betul apa yang harus dilakukan di turnamen ini. Gagal total di edisi Euro sebelumnya para fans berharap hal ini bisa menjadi pelecut tim asuhan Michal Bilek ini.
Menarik untuk ditunggu bagaimana duet tua-muda Milan Baros-Tomas Necid yang disokong oleh gelandang kreatif Tomas Rosicky membawa tim ini mengarungi turnamen empat tahunan ini. Bersama Russia, Petr Cech dkk. akan menjadi pesaing terkuat di grup A
Prediksi
Tim yang layak lolos: Russia dan Polandia
Tim yang akan lolos: Russia dan Republik Ceska
adi r. (04/06/12)
Diposkan oleh
adi
di
7:20 AM
0
komentar
Email ThisBlogThis!Share to XShare to FacebookShare to Pinterest
Sunday, September 25, 2011
Match Report: Manchester City vs Everton FC
Hanya beberapa jam setelah pertandingan melawan Birmingham City di ajang Carling Cup, Manchester City harus kembali meladeni partai berat melawan Everton. Satu angka yang didapat The Citizens kala melawat ke Craven Cottage menjadi ambisi pasukan Don Mancio merebut 3 angka krusial demi memangkas jarak dari pimpinan klasmen, Manchester United.
Nyatanya, walaupun bermain dihadapan publik Etihad Stadium, 3 angka bukanlah semudah membalikkan telapak tangan. Fakta bahwa selalu kalah dalam 4 pertemuan terakhir melawan klub Merseyside ini semakin menunjukan bahwa Everton bukan tim sembarangan.
Meskipun menguasai jalannya pertandingan di 45 menit pertama, gebrakan yang diujung tombaki duet Dzeko-Aguero belom mampu menjebol gawang Tim Howard. Pergerakan duo kreator serangan The Citizens, David Silva dan Samir Nasri, berkali-kali bisa dimatikan oleh barisan pertahanan Everton yang digalang pemain gaek, Phil Neville.
Aguero nyaris membuka keunggulan City andai saja tendangannya tidak bisa dijinakan Tim Howard. Everton juga bukan tanpa perlawanan, meskipun arsitek tim, David Moyes menggunakan filosofi bertahan, sepakbola kick and rush khas Inggris sering muncul ketika mereka melakukan serangan balik. Tercatat ada sekitar 3 peluang Everton meski tak ada satupun yang membahayakan Joe Hart.
Permainan yang cenderung monoton berhasil 'diselamatkan' Mancio yang melakukan penyegaran pada meit ke 60 dengan memasukan penyerang timnas Italia, Mario Balotelli yang menggantikan Edin Dzeko. Kejituan Mancini meracik strategi terbukti 8 menit kemudian. Diawali aksi dribbling ciamik dari Aguero, operan tumitnya berhasil dikonversi Mario Balotelli menjadi gol cantik dari luar kotak penalti The Toffees. 1-0 City memimpin
Konsentrasi pertahanan Everton yang sedikit terluka berbuah petaka lagi, 20 menit berselang giliran gelandang Inggris, James Milner, menggandakan keunggulan The Citizens sekaligus mengunci 3 angka bagi tim dari Kota Manchester itu. Berawal dari aksi David Silva yang melancarkan umpan terobosan, kegagalan Tim Howard yang keluar dari sarangnya untuk menutup ruang tembak menjadikan Milner, yang baru masuk hanya 6 menit sebelumnya, tinggal mendorong bola ke gawang kosong.
Seolah ingin melengkapi kehebatan pemain pengganti, Stefan Savic berhasil melakukan penyelamatan krusial ketika berhasil menghalau bola hasil tembakan Fellaini ke gawang kosong Manchester City yang ditinggal Joe Hart.
Akhirnya, tambahan 3 poin yang mendorong City ke puncak klasmen untuk beberapa jam menjadi hal terpenting malam itu, sekaligus memutus derita 2 tahun selalu kalah dari Everton.
Match Stats:
Manchester City:
Hart, Richards, Clichy, Lescott, Kompany, Barry, Yaya Toure, Silva, Aguero (Milner 79), Nasri (Savic 83), Dzeko (Balotelli 60)
Everton:
Howard, Hibbert, Baines, Jagielka, Distin, Neville (Drenthe 73), Coleman, Fellaini, Rodwell, Osman, Cahill (Saha 66)
Yellowcard:
Yaya (Man City); Neville, Osman, Rodwell, Cahill, Jagielka (Everton)
Ball Possesion:
Man City 59%-41% Everton
On Target:
Man City 8-3 Everton
Off Target:
Man City 10-4 Everton
Corners:
Man City 7-5 Everton
Fouls:
Man City 9-13 Everton
watch my videos-subscribe to my channel, add me on facebook, follow me on twitter
Take care, spike your hair.....WooWooWoo You Know It, bro!
Diposkan oleh
adi
di
2:37 AM
0
komentar
Email ThisBlogThis!Share to XShare to FacebookShare to Pinterest
Popular Posts
-
Ricky Sans (Richard Scott Sanberg) is the co-songwriter, guitarist and backing vocalist of Orange County-based American alternative rock...
-
Seperti yang sudah kita ketahui bersama, kompetisi English Premier League (EPL), boleh dikatakan sebagai liga nomer wahid sejagat raya. Da...
-
Robert Coppola Schwartzman is the frontman and lead singer of American Indie Rock band called Rooney. He has also acted in The Virgin Su...
-
Sebenarnya saya bukan fans berat The Script, bahkan bisa dibilang sama sekali buta dengan band ini. Kesan pertama yang ada di benak saya set...
-
Selasa, 16 Februari 2010 bisa jadi salah satu hari bersejarah dalam dunia per-konser-an Indonesia. Placebo, band yang terbentuk tahun 1994 d...
-
Kalo bicara tentang Southpark, pasti kita bakal mikir dengan humor-humor sarkastik dan dewasa. Begitu juga dengan film ini. Ini bukanlah fil...
-
Seteleah melihat partai kualifikasi Piala Asia antara Australia vs Indonesia, ada satu hal yang cukup menarik perhatian. Pemain aussie, Thom...
-
Ini adalah kali ketiga Hoobastank singgah di Indonesia, namun kali ini mereka 'dipaksa' tampil beda. Hoobastank, band beraliran rock...
-
setelah gw udah nonton lebih dari 5 musisi luar negeri selama ini *pamer *, gw bisa pastikan kalau MELEE adalah band dengan perform paling b...
-
1. Di Arab Saudi perempuan bisa menuntut cerai jika suaminya tidak memberikan dia kopi. 2. hiu adalah satu-satunya ikan yang dapat berkedip ...