Sunday, September 25, 2011
Match Report: Manchester City vs Everton FC
Hanya beberapa jam setelah pertandingan melawan Birmingham City di ajang Carling Cup, Manchester City harus kembali meladeni partai berat melawan Everton. Satu angka yang didapat The Citizens kala melawat ke Craven Cottage menjadi ambisi pasukan Don Mancio merebut 3 angka krusial demi memangkas jarak dari pimpinan klasmen, Manchester United.
Nyatanya, walaupun bermain dihadapan publik Etihad Stadium, 3 angka bukanlah semudah membalikkan telapak tangan. Fakta bahwa selalu kalah dalam 4 pertemuan terakhir melawan klub Merseyside ini semakin menunjukan bahwa Everton bukan tim sembarangan.
Meskipun menguasai jalannya pertandingan di 45 menit pertama, gebrakan yang diujung tombaki duet Dzeko-Aguero belom mampu menjebol gawang Tim Howard. Pergerakan duo kreator serangan The Citizens, David Silva dan Samir Nasri, berkali-kali bisa dimatikan oleh barisan pertahanan Everton yang digalang pemain gaek, Phil Neville.
Aguero nyaris membuka keunggulan City andai saja tendangannya tidak bisa dijinakan Tim Howard. Everton juga bukan tanpa perlawanan, meskipun arsitek tim, David Moyes menggunakan filosofi bertahan, sepakbola kick and rush khas Inggris sering muncul ketika mereka melakukan serangan balik. Tercatat ada sekitar 3 peluang Everton meski tak ada satupun yang membahayakan Joe Hart.
Permainan yang cenderung monoton berhasil 'diselamatkan' Mancio yang melakukan penyegaran pada meit ke 60 dengan memasukan penyerang timnas Italia, Mario Balotelli yang menggantikan Edin Dzeko. Kejituan Mancini meracik strategi terbukti 8 menit kemudian. Diawali aksi dribbling ciamik dari Aguero, operan tumitnya berhasil dikonversi Mario Balotelli menjadi gol cantik dari luar kotak penalti The Toffees. 1-0 City memimpin
Konsentrasi pertahanan Everton yang sedikit terluka berbuah petaka lagi, 20 menit berselang giliran gelandang Inggris, James Milner, menggandakan keunggulan The Citizens sekaligus mengunci 3 angka bagi tim dari Kota Manchester itu. Berawal dari aksi David Silva yang melancarkan umpan terobosan, kegagalan Tim Howard yang keluar dari sarangnya untuk menutup ruang tembak menjadikan Milner, yang baru masuk hanya 6 menit sebelumnya, tinggal mendorong bola ke gawang kosong.
Seolah ingin melengkapi kehebatan pemain pengganti, Stefan Savic berhasil melakukan penyelamatan krusial ketika berhasil menghalau bola hasil tembakan Fellaini ke gawang kosong Manchester City yang ditinggal Joe Hart.
Akhirnya, tambahan 3 poin yang mendorong City ke puncak klasmen untuk beberapa jam menjadi hal terpenting malam itu, sekaligus memutus derita 2 tahun selalu kalah dari Everton.
Match Stats:
Manchester City:
Hart, Richards, Clichy, Lescott, Kompany, Barry, Yaya Toure, Silva, Aguero (Milner 79), Nasri (Savic 83), Dzeko (Balotelli 60)
Everton:
Howard, Hibbert, Baines, Jagielka, Distin, Neville (Drenthe 73), Coleman, Fellaini, Rodwell, Osman, Cahill (Saha 66)
Yellowcard:
Yaya (Man City); Neville, Osman, Rodwell, Cahill, Jagielka (Everton)
Ball Possesion:
Man City 59%-41% Everton
On Target:
Man City 8-3 Everton
Off Target:
Man City 10-4 Everton
Corners:
Man City 7-5 Everton
Fouls:
Man City 9-13 Everton
watch my videos-subscribe to my channel, add me on facebook, follow me on twitter
Take care, spike your hair.....WooWooWoo You Know It, bro!
Diposkan oleh
adi
di
2:37 AM
0
komentar
Email ThisBlogThis!Share to XShare to FacebookShare to Pinterest
Sunday, August 28, 2011
"Welcome To The Edin Dzeko Show"
3 Januari 2011, setelah rumor dan spekulasi yang cukup panjang, Roberto Mancini akhirnya mengonfirmasi kedatangan striker baru mereka, Edin Dzeko, dari Vfl Wolfsburg (Jerman). Kala itu Dzeko, pria kelahiran Sarajevo 25 tahun silam, menyandang status sebagai bomber tersubur di arena Bundesliga. Bagaimana tidak, empat tahun merumput bersama klub berjuluk Die Wölfe, Edin Dzeko menorehkan 66 gol dari 111 penampilannya. Fakta ini semakin diperkuat dengan dinobatkannya Edin Dzeko sebagai pencetak gol terbanyak sepanjang sejarah klub yang didirikan 66 tahun silam ini.Maka ketika Roberto Mancini memboyongnya dengan harga 27 juta Pound, ekspektasi tinggi disematkan kepada pria ini.
Sayang, dalam perjalanan 6 bulan pertama bersama Manchester Biru, Edin Dzeko hanya mampu menorehkan 2 gol di Liga Inggris, 2 gol di Piala FA, dan 2 gol lainnya di kompetisi Europa League. Bukan torehan yang buruk, karena pada akhirnya ia mengantarkan Manchester city menjadi juara Piala FA dan finis di peringkat ketiga kompetisi Liga Inggris, namun bukan juga torehan yang fantastis dari seseorang yang pernah menjadi mesin gol di liga lain.
Musim baru, berarti juga ekspektasi yang baru. Hanya mencetak 6 gol di musim sebelumnya, tidak lantas membuat Mancini membuang harapan kepada Edin Dzeko, ekspektasinya masih tinggi, buktinya pada laga bertajuk Community Shield melawan Manchester United, Mancini langsung memasang Dzeko sebagai starter. Dzeko tahu betul cara membayar kepercayaan sang arsitek asal negeri pizza itu, satu gol jarak jauh yang dilesahkannya semenit menjelang turun minum membuat Manchester City unggul 2-0.
Memang, pada akhirnya Mnchester biru harus mengakui keunggulan tetangganya dengan skor 3-2. Namun apa yang ditampilkan Dzeko malam itu sedikit membuka harapan fans The Citizens akan gol-golnya dalam mengarungi musim baru.
Secara berturut-turut Dzeko kembali menunjukkan ketajamannya kala mencetak masing-masing satu gol ke gawang Swansea City serta Bolton Wanderers, asa pun membumbung tinggi pada diri pria Bosnia ini. Permainan brilian pemain asal Spanyol, David Silva, yang kerap memanjakan Dzeko dengan operan-operannya juga menjadi kunci yang tak bisa dikesampingkan atas naiknya produktifitas Dzeko musim ini.
Belum selesai kemesraan Edin Dzeko-David Silva, Manchester City kembali mendatangkan gelandang kreatif asal Perancis, Samir Nasri. Pada laga debut Nasri melawan Hotspurs, pemain yang dibesarkan di klub Marseille ini mengisi pos sayap kiri, bukan posisi utamanya, namun ia menjalankan perannya dengan brilian. Dua umpan Samir Nasri berhasil dikonversi Edin Dzeko menjadi gol. Sepertinya laga melawan klub London Utara ini menjadi ajang pamer ketajaman bagi Dzeko, tambahan 2 golnya menjadikan Edin Dzeko sebagai pemain Manchester City pertama yang berhasil mencetak 4 gol dalam satu laga di kasta tertinggi sepakbola Inggris.
Selain itu, kini, kombinasi Silva-Nasri di lini kedua semakin membuka harapan bagi Dzeko untuk membuka keran gol-golnya bagi The Citizens yang sempat mandek musim lalu. Sebalikya, bagi Carlos Tevez, top skorer Liga Inggris musim lalu, bangku cadangan mungkin akan menjadi sahabat barunya musim ini.
Dari 3 pertandingan musim ini, 6 gol sudah dicetak Dzeko. Masih terlalu prematur jika menyebut Dzeko akan menjadi pria tersubur di daratan Inggris, apalagi jika berspekulasi Manchester City akan merengkuh gelar Liga Inggris pertmanya semenjak gelar terakhirnya 43 tahun silam, tapi, apa yang ditampilkan City pada pertandingan Minggu kemarin merupakan gambaran sekaligus harapan bagi fans betapa menariknya musim ini bagi klub yang bermarkas di Etihad Stadium ini. Edin Dzeko mungkin hanya mendapat peranan kecil dari sebuah panggung ambisi taipan asal Uni Emirat Arab, Sheikh Mansour Bin Zayed Al Nahwan, yang mengakuisisi klub ini 3 tahun silam. Namun, peranan kecil itulah, yang dalam 3 pekan terakhir ini, berhasil dimainkan Dzeko dengan sempurna. Masih ada 35 pertandinganke depan, masih tersisa cukup banyak waktu bagi Edin Dzeko untuk mentahbiskan dirinya sebagai pemain besar di tanah Inggris. Welcome To The Edin Dzeko Show. [MaR/11]
Media Buzzing
"Edin Dzeko was the undisputed City hero with four goals at White Hart Lane" -Daily Mail
"..the £27m City paid Wolfsburg for the Bosnian in January looks very well spent." -Independent
"The Bosnian striker was in rampant mood as City maintained their 100 per cent start" -Sky Sports
"...his finish into the top corner was simply sublime" -Eurosport
"the afternoon belonged to Dzeko." -Guardian
"The Harlem Globetrotters of the Premier League" -Telegraph
"...a brilliant four-goal effort from Edin Dzeko, a man who ended last season as a bit of a joke. " -The Sun
"City’s passing and movement was sensational." -Mirror Football
"...fired by the goalpower of Dzeko and garnished by the genius of David Silva and Nasri, this is a side to be reckoned with." -MEN Media
"Dzeko is keeping Carlos Tevez out of the team entirely on merit" -football365
Diposkan oleh
adi
di
8:00 PM
0
komentar
Email ThisBlogThis!Share to XShare to FacebookShare to Pinterest
Sunday, May 22, 2011
EXCLUSIVE INTERVIEW: Aleks Vrteski
Aleksandar 'Aleks' Vrteski is a football goalkeeper who plays for Solo FC in the Indonesia Premier League. Aleks was the part of Australia national team for 2005 FIFA U-17 World Cup held in Peru
Well..Aleks,first of all thank you so much for allowing me to do this interview.
Can you tell me about your football career so far, and did you always want to be a goalkeeper?
My football career so far has taken me to some wonderful places and I'm really enjoying Indonesia. As for being a goalkeeper it's always been a dream of mine so I'm very grateful
What is your career highlight so far?
My career highlight so far has to be playing in the under 17 world cup against players like nuri sahin, Carlos vela and Giovanni dos santos.
What are the differences between playing in the A-League and the Indonesian Premier League?
The most notable difference for me is the physical side of the game in Australia the players are much bigger and therefore more physical
How do you rate your team, Solo FC, performance so far?
I think we began the season very well and then in tapered off a little bit but we have to re group and improve
Which striker you have faced has the hardest shot?
De Porras and Barisic so far have had to wonder strikes against me and I'd have to say they've hit the hardest shot until now
Are there any jokers at the club?
I think I'm the main joker at the club hahaha.. But in also 'Moko (Bagus Tri Widyatmoko) is a bit a joker when I understand him
In your opinion, who is currently the best footballer in the world?
Best Footballer in the world hands down is Lionel Messi, he makes football look so easy.
Are you a football fan? Do you watch other matches?
Yeah I love football whenever there is a game on tv I will watch it regardless where in the world it is.
When you were younger who was your playing idol?
My playing idol when I was growing up was Oliver Kahn he is one of the best goalkeepers in the last 20 years and the way he played at the 2002 world cup was inspirational
If you weren't a footballer, what would you be doing now?
If I wasn't a Footballer i think I would go to university and get a degree.
Finally, is there any good advice that you could share with us?
Work hard and never give up! You don't know what tomorrow will bring..
thank you for the time Aleks, wish you all the best for your career and personal life
Interview Oleh:
M.A Rianto
22/05/11
Diposkan oleh
adi
di
3:22 AM
0
komentar
Email ThisBlogThis!Share to XShare to FacebookShare to Pinterest
Sunday, March 13, 2011
Album Review: Forever The Sickest Kids 'Forever The Sickest Kids'
Sebenarnya Forever The Sickest Kids (FTSK) bukanlah band favorit saya. Saya mengagumi band ini, namun tidak sampai taraf fanatik. Band yang tergolong baru masuk ke dalam major label ini dalam beberapa album kebelakang terlihat kurang matang dalam mempersiapkan materi album. Baik dalam kualitas sound maupun simfoni yang diciptakan. Maka dari itu ekspektasi saya di album ini tidak terlalu tinggi.
Dibuka dengan ‘Keep On Bringing Me Down’, yang dirilis sebagai single beberapa bulan sebelum album mereka beredar di pasaran, FTSK ingin menunjukkan kedewasaan mereka dalam bermusik. Tipikal lagu yang serius, cenderung keluar dari pakem warna musik FTSK yang tergolong ceria, walaupun sama-sama masih dalam koridor pop-core. Sayatan gitar pada lagu ini terlihat lebih mendominasi jika ingin dibandingkan dengan lagu-lagu FTSK terdahulu yang kental dengan balutan synth.
Namun jangan tertipu dulu dengan track pembuka tadi, di track selanjutnya, ‘I Guess You Can Say Things Are Getting Pretty Serious’, FTSK kembali sedikit bermain dengan synth namun sayatan gitar masih bermain walaupun porsinya tidak sebesar di lagu pertama. Di track ketiga ‘Life of the Party’, FTSK seakan mengajak kita kembali ke FTSK yang kita kenal selama ini. Disini synth lebih bermain dibandingkan dua lagu sebelumnya. Saya berpendapat ini adalah lagu yang seharusnya mereka masukan di album-album terdahulu namun (mungkin) dengan berbagai macam alasan lagu ini baru mereka masukan di album terbaru mereka. Di track keempat, FTSK mulai menurunkan tempo mereka. Hentakan drum di lagu yang berjudul ‘Robots and Aliens’ ini seakan ingin mengenalkan pada publik bahwa FTSK bukan band yang melulu memainkan lagu dengan beat cepat.
Lanjut di lagu kelima, ‘King For A Day’, mengingatkan saya kepada lagu dari EP mereka terdahulu, The Friday, yang berjudul ‘Do or Die’ namun dengan tempo yang sedikit lebih santai. Dan entah mengapa lagu ini juga sekilas mengingatkan saya dengan model lagu yang dimainkan Allstar Weekend. Di tiga track berikutnya, entah mengapa, FTSK masih bermain dengan tempo sedang. Baru di track ke-9 mereka mulai sedikit injak gas dengan menaikan tempo di lagu berjudul ‘Summer Song’.
Track ke-10 membuat saya seakan tidak percaya bahwa saya sedang mendengarkan sebuah band yang berangkat dari haluan melodic hardcore. Track yang berjudul ‘Forever Girl’ mereka mainkan secara akustik. Tipikal lagu cinta lembek yang (tentu saja) bukan karakter asli FTSK. Track terakhir, ‘What Happened To Emotion? (Killing Me)’, lagi-lagi mereka bermain di ranah percintaan. Sejujurnya bukan track penutup yang bagus untuk fans fanatik FTSK.
Satu hal yang langsung saya tangkap ketika mendengarkan album ini adalah: “FTSK mencoba bermain sesuai pasar”. Untuk tipikal band yang berangkat dari indie label dan sekarang mulai menapaki industri major, hal ini diperlukan demi menjaring fans baru yang sebelumnya belum tersentuh oleh mereka. Sejujurnya mayoritas lagu mereka sangat ear-catchy, namun sebagai orang yang cukup tahu perjalanan karir mereka, saya sempat kecewa kemanakah lagu asli mereka (baca: melodic hardcore) semacam ‘Whoa Oh! (Me vs Everyone)’, ‘Do or Die’, ataupun ‘She Likes (Bittersweet Love)’? Jika mereka masih berada dalam indie label mungkin saya hanya akan menyertakan 5 lagu awal dan menjadikan album ini sebagai EP dibanding dengan menjadikannya full album dengan 11 track
Jika sudah masuk ke industri major, apa yang dilakukan FTSK sudah sangat sangat tepat, dengan hanya menyertakan sekitar 5 dari 11 track yang benar-benar FTSK dan menyisakan 6 track untuk memuaskan selera pasar saat ini. Kehilangan fans itu pasti, namun apa salahnya kehilang ratusan orang untuk mendapatkan ribuan yang baru? Keseluruhan B- adalah nilai yang layak untuk album ini
Ditulis Oleh:
M.A Rianto
13/03/11
Diposkan oleh
adi
di
5:51 AM
0
komentar
Email ThisBlogThis!Share to XShare to FacebookShare to Pinterest
Popular Posts
-
Ricky Sans (Richard Scott Sanberg) is the co-songwriter, guitarist and backing vocalist of Orange County-based American alternative rock...
-
Seperti yang sudah kita ketahui bersama, kompetisi English Premier League (EPL), boleh dikatakan sebagai liga nomer wahid sejagat raya. Da...
-
Robert Coppola Schwartzman is the frontman and lead singer of American Indie Rock band called Rooney. He has also acted in The Virgin Su...
-
Sebenarnya saya bukan fans berat The Script, bahkan bisa dibilang sama sekali buta dengan band ini. Kesan pertama yang ada di benak saya set...
-
Selasa, 16 Februari 2010 bisa jadi salah satu hari bersejarah dalam dunia per-konser-an Indonesia. Placebo, band yang terbentuk tahun 1994 d...
-
Kalo bicara tentang Southpark, pasti kita bakal mikir dengan humor-humor sarkastik dan dewasa. Begitu juga dengan film ini. Ini bukanlah fil...
-
Seteleah melihat partai kualifikasi Piala Asia antara Australia vs Indonesia, ada satu hal yang cukup menarik perhatian. Pemain aussie, Thom...
-
Ini adalah kali ketiga Hoobastank singgah di Indonesia, namun kali ini mereka 'dipaksa' tampil beda. Hoobastank, band beraliran rock...
-
setelah gw udah nonton lebih dari 5 musisi luar negeri selama ini *pamer *, gw bisa pastikan kalau MELEE adalah band dengan perform paling b...
-
1. Di Arab Saudi perempuan bisa menuntut cerai jika suaminya tidak memberikan dia kopi. 2. hiu adalah satu-satunya ikan yang dapat berkedip ...